Beranda | Artikel
Bulughul Maram - Shalat: Inilah Cara Bersedekap dalam Shalat yang Keliru Mirip Yahudi
Rabu, 8 September 2021

Inilah cara sedekap dalam shalat yang keliru, yaitu tangan sedekap dan diletakkan di pinggang.

 

Bulughul Maram karya Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani

Kitab Shalat

بَابُ الحَثِّ عَلَى الخُشُوْعِ فِي الصَّلاَةِ

Bab Dorongan untuk Khusyuk dalam Shalat

Larangan Shalat Mukhtashiran (Tangan Sedekap di Pinggang)

Hadits #238

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُصَلِّيَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ وَاللَّفْظُ لِمُسْلِمٍ

وَمَعْنَاهُ أَنْ يَجْعَلَ يَدَهُ عَلَى خَاصِرَتِهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat dengan meletakkan tangan sedekap di pinggang (mukhtashiran).” (Muttafaqun ‘alaih. Lafaz hadits ini adalah lafaz Muslim. Maknanya adalah meletakkan tangannya pada pinggangnya). [HR. Bukhari, no. 1219, 1220 dan Muslim, no. 545]

Hadits #239

وَفِي البُخَارِي: عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا أَنَّ ذَلِكَ فِعْلُ اليَهُوْدِ

Menurut riwayat Al-Bukhari, dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha disebutkan, sesungguhnya demikian itu merupakan perbuatan orang Yahudi. [HR. Bukhari, no. 3458]

 

Kosakata hadits

  • Ar-rojul dalam hadits diartikan seseorang, bukan hanya laki-laki, perempuan juga termasuk.
  • Mukhtashiran adalah bentuk isim faa’il dari kata ikhtashara. Ikhtashara adalah meletakkan tangan pada khashirah-nya. Khashirah dari seseorang adalah antara al-warku/ al-wirku (pangkal paha) dan al-adhlaa’ (tulang rusuk). Inilah pengertian khashirah menurut Imam Nawawi. Bahkan menurut beliau, inilah yang dipahami oleh para peneliti, ahli bahasa, ahli kosakata, dan ahli hadits. Lihat Syarh Shahih Muslim, 5:39.
  • Dalam kamus Al-Munawwir, al-khashru berarti pinggang. Al-khashirah berarti lambung.
  • Letak lambung manusia berada pada rongga sebelah kiri perut.

Pendapat lain dari makna shalat mukhtashiran adalah:

  • membaca satu ayat atau dua ayat dari akhir surah.
  • menghapus ayat sajadah saat melewatinya dalam shalat agar tidak melakukan sujud tilawah.
  • shalat dengan bersandar pada tongkat.

Masih ada pendapat lainnya mengenai maksud shalat mukhtashiran.

 

Faedah hadits

  1. Dilarang sedekap dalam shalat dengan meletakkan tangan di pinggang. Ini adalah larangan dari jumhur ulama. Para ulama mengatakan hukumnya makruh tanzih (makruh, tidak sampai haram).
  2. Para ulama katakan, cara shalat dengan meletakkan tangan di pinggang tidak membatalkan shalat. Demikian menurut pandangan ulama Syafiiyah dan Hambali.
  3. Kita dilarang tasyabbuh (menyerupai) Yahudi. Inilah hikmah dari larangan shalat mukhtashiran.
  4. Meletakkan tangan di pinggang saat shalat menunjukkan tidak khusyuk. Karena cara shalat seperti ini akan membuat gerakan-gerakan tambahan dengan memiringkan, mengangkat, atau melepasnya.
  5. Yang tepat, sedekap dalam shalat adalah dengan meletakkan tangan kanan di depan tangan kiri, lalu diletakkan di pusar, di atas, atau di bawahnya. Nanti akan ada penjelasannya dalam tata cara shalat dari Bulughul Maram.

 

Baca juga: Larangan Shalat Tangan di Pinggang

 

Referensi:

Minhah Al-‘Allam fii Syarh Bulugh Al-Maram. Cetakan ketiga, Tahun 1431 H. Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al-Fauzan. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:432-433.

Kamis pagi, 2 Safar 1443 H, 9 September 2021

@ Darush Sholihin Pangggang Gunungkidul

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Rumaysho.Com


Artikel asli: https://rumaysho.com/29525-bulughul-maram-shalat-inilah-cara-bersedekap-dalam-shalat-yang-keliru-mirip-yahudi.html